Maafkan Aku :)

Maafkan aku..

Karena telah mencintaimu lebih dari seharusnya

Karena telah menunjukkan cintaku

Dengan cara yang tidak pernah bisa engkau baca

Sebab,

Telah kuikat erat2 kedua sayapku

Agar tak mengepak dan membawaku terbang

Lebih jauh dari dari tempatku bersembunyi

Telah kututup rapat2 bilik hatiku

Agar tak tembus kehangatan lain selain kehangatanmu

Telah kurekatkan serekatnya tiap sudut bingkai hidupku

Agar cukup sudah cinta, sepenuhnya

Telah kukatupkan rapat sepuluh jariku

Agar lebih lama terasa hangat jari2mu

Tapi,

Aku harus cepat pergi dari hatiku sendiri

Aku harus menusuk tajam jantungku

Sebab cinta ini lebih kuat dari kehidupan

Bahkan dari kehidupanku sendiri

Aku tak mampu lagi membuatku hidup

Aku menunggu bisu malam

Menjemputku pulang..

Pencerahan tentang tidur :)

Semangat pagi sobat2 ku..
Masih sering tidur gak nieh..hehe ^^
Ini ada sedikit ulasan tentang negatif dari tidur, jadi gak semua yang namanya tidur itu positif loh yaaa.. agar kita bisa lebih cerdas dalam memilih, ni saya kasih poin - poinnya..

Sisi Negatif Jika Kita Tidur Terlentang..
1. bernapas lewat mulut, #Tidak baik, karena menyebabkan gusi kering dan radang tenggorokan
2. banyak mendengkur.. #Uppss
3. bau mulut tak sedap
4. terdapat lapisan berwarna putih pada lidah
5. tulang belakang tertekan dan menjadi tidak rata
6. 2 bagian tubuh melengkung dan tidak lurus..# leher dan punggung bawah
7. bagi anak - anak khususnya balita, kepala bagian belakang menjadi rata dalam jangka yang lama
8. buruk bagi perempuan

Sisi Negatif Miring Ke Kiri..
> tidak baik untuk kesehatan karena jantung tertekan oleh paru - paru

Kesimpulan :
Sebaiknya kita mengikuti jejak Rasulullah SAW dengan posisi tidur miring ke kanan..

Selamat mencoba..^^

Sandiwara Cinta :)

Dalam hening dan sunyinya hari - hariku ini

Mengapa kau nyalakan api cinta di hatiku

Menyeruak rasa melekat di hati 

Membakar dan menggelora meyayat jiwa

Setiap kata manismu membuatku yakin kepadamu

Hingga menyelimuti anganku yang membuat aku terlena

Rindu padamu dalam setiap masaku

Bayangan dirimu selalu menggoda jiwa

Semoga hati ini tetap terpaut hanya padamu seorang,

Tak Ada Cinta Tanpa Pengorbanan :)

Perahu berlayar ke tepian menyambut sang surya tenggelam
Kunaiki singgasana cinta-Mu
Bersamanya dalam mimpiku
Kuarungi samudra tak terbatas
Kudaki gunung tak tertandingi
Kugapai bintang tak terhingga
Hingga saat ku tersadar, aku tahu ia tak disampingku
Aku marah saat kulihat ia tak bersamaku
Tempat mengadu kasih waktu lalu
Hingga beliau menyambutku
Mengerti bahwa tak ada persahabatan tanpa kesetiaan
Dan aku mengerti bahwa aku harus belajar untuk mengasihi siapa yang membenciku
Pencarian dalam hidup tak berujung
Hingga suatu saat aku berlabuh di dermaga penantian
Hal yang selama ini telah kutempuh
Ya Robbi...
Kapankah kutemukan cinta itu?
Haruskah ku terus mencari dan terus mencari?
Hingga tugu lembutnya menyambut diriku yang terpana
Warna hitam yang membalut dirinya melukiskan sebagai diri yang tak berdaya
Senyumnya yang tersirat mengajakku masuk ke dalam memory masa lampau
Dan aku tersadar bahwa aku hanyalah manusia yang terus mencari dan mencari tanpa ku mengingat-Nya
Dan aku tak peduli dengan diriku sendiri
Dengan itu pula kutahu cinta tak datang tanpa balasan
Dan cinta tak akan menghampiri tanpa pengorbanan
Ikhas dari hati yang terjaga

Tak ada persahabatan tanpa kesetiaan
Tak ada cinta tanpa pengorbanan
Tak ada hidup tanpa cobaan
Tak ada cobaan tanpa penyelesaian

Kanvas Tua Di Langit :)

(1)

Ia yang mengaku bernama malam,

Mendatangiku saat gerhana

Melukiskan kilaunya embun pagi

Melambaikan tangan di ujung rembulan

Itukah engkau,malam?

Ataukah hanya lukisanmu di kanvas langit?

(2)

Oh ya,itu engkau

Kau hunjamkan mata kerdilmu

Ketika tanganmu menyematkan cincin sejuta cinta

Dingin,bisikmu

Aku mendengarnya seperti lagu lirih menembus lembut gendangku

Merayap seperti kabut di kepalaku

Lalu kau berpaling, entah kemana

Kau pun terus mengalir dan hanya menyisakan peristiwa – peristiwa yang harus dikenang

Aku datang kembali malam

Masihkah kau kenali?

Sementara di nadiku telah teraba deru gemuruh yang menggema

Meredup terdepak alunan sukma

Mengharap engkau menemuiku malam

Aku merindukanmu

(3)

Oh malam, tahukah engkau?

Sandiwara yang kau ukir di kanvas tua,  membuat hatiku terenyuh dayu

Derita batin hancur membisu

Melantun menari di atas derita qolbu

Tersiram luka dalam kepedihan

Tak ada asa lagi malam,tahukah engkau?

Duka nestapa sepanjang masa

Jujurlah wahai malam

Langit mana yang pernah kau lukis

Sedang bayang-bayang cakrawala selalu redup dan mendung

Apakah di hatimu ada warna?

Aku tak pernah melihatnya berwarna wahai malam

Meski di kanvas  langit yang tua sekalipun.