Rindu…
Aku
sendiri tak tahu bagaimana menggambarkan rindu itu seperti apa? Karena
sejujurnya rindu itu sesuatu hal yang rumit dan abstrak, tak bisa dipahami oleh
seseorang jika dia sendiri tak bisa memaknai dalamnya arti dari rindu itu
sendiri. Meskipun sudah berulang kali ku katakan rindu kepadamu kasih, tetapi
tetap saja rasa rindu itu tak mau mengurangi bobotnya, malah justru semakin
dalam dan dalam rindu itu menusuk hati. Ahhh…hatiku dibuat sakit olehnya.
Semakin banyak kuucapkan kata rindu kepadamu wahai belahan jiwaku, semakin
tajam pula mata pisau rindu menghujam dalam relung hatiku, semakin banyak kutumpahkan
semua rasa rindu yang kupendam selama ini, semakin erat pula simpul ikatan
rindu itu membelenggu bisu relung hatiku. Aku merindukanmu sayang, sangat
merindu, dan semakin rindu tatkala jiwa ini membayangkan dirimu kasih.
Tahukah
engkau rindu terbuat dari apa? Aku pun sendiri tak tahu, yang kutahu hanyalah
rindu itu campuran dari rasa sedih, gelisah, risau, dan segala macam yang
membuat dada menjadi sesak dan air mata menjadi mudah untuk ditumpahkan. Dan
apabila rindu itu semakin kuat dirasakannya, maka hatinya akan memutuskan
sesuatu yang kemudian disalurkan ke otaknya sehingga membuat dia akan melakukan
apapun yang diperintahkan oleh otaknya tanpa memikirkan apa akibat dari
perbuatannya tersebut. Itulah mengapa banyak orang yang melakukan sesuatu yang
kita sebagai orang sehat menganggapnya ‘gila’, karena sungguh perbuatannya itu
diluar pikiran kita.
Rindu
itu sendiri bagiku seperti sebuah kekuatan magis yang sungguh luar biasa. J

Tidak ada komentar:
Posting Komentar