Jumat, 18 Oktober 2013

Olahraga Kurangi Resiko Kanker Payudara :)



Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa berolahraga di usia belasan tahun pada remaja putri ( mulai dari usia 12 tahun ), dapat melindungi mereka dari serangan kanker payudara. dengan berolahraga sejak dini, resiko terkena kanker payudara setelah usia menopause juga akan menurun.

"ini sungguh hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu mendapat manfaat dari aktivitas sejak masa remaja di masa dewasa dengan keuntungan yang maksimum,"ungkap Graham Colditz dari Washington University School of Medicine di St Louis yang memimpin penelitian itu.

Dalam penelitian ini, para peneliti mengamati hampir 65ribu perawat berusia 24 tahun hingga 42 tahun yang sedang belajar kesehatan. mereka menjawab secara detail kuesioner tentang aktivitas fisik mereka saat berusia 12 tahun. Setelah enam tahun kemudian, 500 diantara mereka didiagnosis menderita penyakit kanker payudara sebelum menopause. sementara 25 persen dari mereka menderita kanker tersebut di usia yang lebih muda.

Namun perempuan yang secara fisik aktif berolahraga sejak usia belasan tahun mengalami penurunan resiko hingga 23 persen untuk terkena kanker payudara di usia premenopause. "Dan, ini bukan juga berarti bahwa mereka harus menjadi seorang atlet,"kata Colditz. Yang paling ideal, ungkap Colditz, dalam seminggu seorang perempuan membiasakan diri berlari selama 3 jam 15 menit atau berjalan kaki selama 13.

Lalu mengapa olahraga lari atau berjalan itu bisa mengurangi resiko kanker payudara? Menurut Colditz karena dengan berolahraga maka berat tubuh perempuan akan terjaga. artinya, di tubuh mereka tak akan terjadi tumpukan lemak yang merupakan sumber dari meningkatkan hormon esterogen. di usi muda, aktvitas fisik akan menurunkan level esterogen.

Meskipun olahraga tidak secara moderat mencegah seseorang terkena kanker, namun itu akan membantu perubahan hormon. menurut ahli pencegahan kanker dari American Cancer Society, Dr.Alpa Patel, ada penelitian lainnya yang juga berkesimpulan hampir sama, peneliti itu mengamati aktivitas ibu dan anak perempuan mereka yang sedang berolahraga dengan sepeda atau tenis lapangan.

Menurut Patel, dari penelitian tersebut terlihat bahwa seorang perempuan yang divonis beresiko terkena kanker payudara bukan nya tak dapat ditolong, bagaimanapun kondisinya, apakah mereka dapat menstruasi yang sangat awal, menopause di usia yang lebih tua, ataupun sejarah leluarga yang menderita penyakit tersebut.

Menurut Patel, aktivitas fisik dan berat tubuh adalah faktor resiko yang sesungguhnya bisa diatur oleh perempuan, "saya tekankan bahwa perempuan dan anak-anak perempuan mereka harus berolahraga. aktivitas fisik harus dilakukan tidak hanya pada saat usia muda, namun ketika kita juga telah usia lanjut,"paparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar