Kamis, 11 Juli 2013
Minggu, 07 Juli 2013
Zirah Adawiyah :)
Aku
menjahitnya untukmu, dengan tangan seorang penimbang
Setiap
kali tubuh langsingmu menyingsing di ufuk mataku
Kau
selalu berkemas, seakan ada perang yang tak mungkin lunas
Hanya
dengan keramas atau berbincang di bawah cecabang
Tentang
kekasih yang sama sekali tak mengerti bagaimana cara bersedih
Cincin
batang rumput, ikat rambut sewarna kabut, aku cukup salut
Pada
caramu memainkan jurus, seperti penakluk pura-pura mabuk
Agar
tak bersalah jika lancang mencium pipimu yang ranum
Aku
jahit dengan sedikit niat jahat
Untuk
kau pakai nanti manakala mata panah dari mata kaki
Semakin
deras meluncur ke dadamu yang subur
Kiki Sulistyo, 2012
Langganan:
Komentar (Atom)