Engkau yang datang di ujung Dzulhijjah
Mengaku bernama Muharram.........
Mengaku pula sebagai simbol pergantian Hijriyah
Heeyy..apa manusia semuanya mengakuimu?
Bahkan mereka lebih mengakui kawanmu, Masehi
Tuhaaann..
Kalau boleh aku bercerita tentang Muharram,
Akan ku ceritakan banyak perubahan tentangnya
Yang dahulu kemuliaannya selalu ramai di bicarakan para
manusia
Namun kini hanya seperti kabut fajar yang terbubung tinggi
ke angkasa
Bahkan tak ada resah gundah gelisah atas dosa
Tuhaaann..
Kalau boleh aku bercerita tentang Muharram,
Akan ku ceritakan tentang asal muasalnya
Yang mana Ia terbuat dari kekeringan musim kemarau,
Di jahit dengan kepekatan kabut asap di daerah saudara kami
Serta disulam oleh kelembutan yang lentur seperti janji para
tikus
aku rindu Muharram, Tuhaaann
rindu akan tetesan air yang jatuh saat semua mata terpejam
rindu akan langit biru yang datang menggantikan langit hitam
rindu akan panjatan doa dari manusia manusia yang selalu
diam
rindu akan ekspresi kebahagiaan batin yang menghiasi
temperam malam
Dengan menyebut nama Allah,
Izinkan aku bertemu kembali dengan Muharram,
Rabbana dzolamna anfusana wa in lam taghfirlana
lanakunanna minal khosirin..
Tazkia IIBS Malang, Muharram 1437 H
