Diantara semua kegiatan dari pagi hingga malam di Negeri seberang, yang
satu ini merupakan kegiatan yang paling saya sukai. Berbaris depan gedung
sekolah yang megah, menyambut kedatangan para budak-budak yang selalu
bersemangat dalam menuntut ilmu. Pejuang Thailand yang sangat tangguh. Sambil
sesekali mengobrol dengan teacher yang juga baris di samping saya, atau
tersenyum ringan melihat keluguan budak-budak yang selalu ramai depan gedung.
Selain sapaan di depan gedung, biasanya ada juga yang menyapa saya ketika
sedang turun tangga ke lantai satu (karena kantor saya terletak di lantai
tiga),”Assalamu’alaikum teacher.” Saya hanya tersenyum dan berlalu.
Atau menyalami yang kemudian mereka senyum-senyum melihat saya
berjalan hingga belokan tangga,
Ada juga yang kemudian menyalami saya layaknya teacher-teacher yang
lain. Namun, ada yang berbeda dari budak tingkat Pra’thoum (SD). Mereka
lebih akrab menyapa para teacher dengan sapaan pelukan hangat di tubuh. Setelah
mengucapkan assalamu’alaikum tentunya. Dan itu tak hanya sekedar pelukan antara
guru dan murid. Sungguh merindukan mereka.
Karena lantai gedung sekolah adalah suci. Dalam arti selain
digunakan untuk belajar, bermain, juga digunakan sebagai tempat sembahyang,
maka seluruh penghuni tak boleh mengenakan sepatu saat berada di gedung
belajar, namun wajib memakai kaus kaki sebagai gantinya agar terlihat sopan.
Begitu pula dengan para teacher. Tapi yang sedikit berbeda, biasanya para
teacher menggantinya dengan sandal tidur berbulu yang sangat empuk bila dipakai.
Terkecuali saya dan dua teman saya yang tidak menggunakan sandal imut tersebut.
Karena kami berpikir hanya tiga minggu disini, jadi tak perlu membelinya. Sandal
tersebut sangat lucu dengan hiasan boneka yang berwarna-warni. Berbeda dengan
budak-budak, sepatu yang mereka lepas lalu dimasukkan ke dalam tas kecil khusus
berwarna biru.

lagi mampir, bu teacher :)
BalasHapuswaaaah, ada pak ustadz,. silahkann
Hapus